Survei GMT2016: Menuju Maluku Utara

Gerhana Matahari Total 2016!

Fenomena langit yang satu inilah yang mempertemukan langitselatan yang sehari-harinya berurusan dengan astronomi dan Kementrian Pariwisata Indonesia lewat kegiatan Familiarization trip.

Logo-Pesona-Indonesia_colorsCerita ini berawal dari ide untuk melakukan survei lokasi pengamatan Gerhana Matahari Total yang akan terjadi 9 Maret 2016, dimana Indonesia adalah satu-satunya daratan yang dilintasi totalitas gerhana! Daratan satu lagi adalah sebuah atol di Mikronesia yang tidak berpenghuni.

Jadi, inilah kesempatan emas untuk berburu gerhana di negeri sendiri. Apalagi kalau uangnya pas-pasan dan tidak bisa berburu gerhana setiap tahun. Tentunya kesempatan langka menikmati totalitas di negeri sendiri tak boleh dilewatkan. Maka analisa lokasi pun dilakukan dan pilihan awal jatuh di Ternate karena area Maluku Utara ini diperkirakan memiliki tutupan awan yang lebih rendah dan memiliki cuaca yang lebih cerah di periode bulan Maret.  lokasi yang menjadi incaran kami adalah Maba, ibukota di Halmahera Timur yang dilewati oleh garis tengah gerhana matahari total 2016 sekaligus kota paling timur yang bisa menyaksikan totalitas. Apalagi area timur Maba berhadapan langsung dengan lautan pasifik sehingga tidak ada apapun yang menjadi penghalang di horison untuk melihat Matahari terbit.

Tahun 2014, berkolaborasi dengan rekan astronom dari Australia yakni Geoff Simms yang juga seorang pemburu gerhana, kami pun memutuskan untuk survei ke Maluku Utara bersama-sama. Dan kabar gembiranya, survei tersebut didukung penuh oleh Kementrian Pariwisata lewat Familiarization trip aka Famtrip. Sayangnya, karena kesibukan, Geoff pun batal berangkat dan digantikan oleh pemburu gerhana lainnya yakni Xavier Jubier dari Perancis.

Tapi, Famtrip kami ini tidak seperti cerita Famtrip lainnya yang mengunjungi lokasi wisata. Yang kami lakukan adalah mencari lokasi yang cocok untuk melakukan pengamatan Gerhana Matahari Total di beberapa kota di Maluku Utara dan melihat kesiapan daerah tersebut untuk menerima kehadiran para astronom, pemburu gerhana dan turis yang akan datang untuk mengejar eksotisme kegelapan selama 3 menit di pagi hari tanggal 9 Maret 2016. Rencana awal untuk melakukan survei di Ternate – Tidore saja kemudian berubah untuk mengunjungi beberapa kota agar dapat memperoleh informasi yang lebih baik terkait setiap kota di Maluku Utara sekaligus untuk melihat kesiapan propinsi tersebut dalam menerima kunjungan wisata gerhana.

Famtrip Maluku Utara untuk GMT2016 dilaksanakan pada tanggal 4 – 9 April 2015 dengan tim terdiri dari 5 orang yakni saya, Ratna Satyaningsih, dan Ronny Syamara dari langitselatan, pemburu gerhana Xavier Jubier dari Perancis dan Mbak Lina dari Kemenpar. Kami juga ditemani oleh Pak Azis yang sekaligus menjadi guide selama di Maluku Utara. Kami mungkin bukan travel blogger tapi kami bertiga dari langitselatan ini doyan kok traveling. Sedangkan Xavier, sebagai pemburu gerhana dia sudah keliling ke hampir semua negara.

Peta Perjalanan selama di Maluku Utara.
Peta Perjalanan selama di Maluku Utara.

Untuk Famtrip ini, kami mengunjungi beberapa kota yakni Ternate, Tidore, Sofifi, Maba, Buli, Kao dan Jailolo. Rancangan perjalanan selama 5 hari singkatnya sebagai berikut: Jakarta – Ternate – Sofifi – Maba – Buli – Sofifi – Kao – Jailolo – Ternate – Tidore – Ternate – Jakarta. Keren kan? Atau sedikit gila? Yang pasti perjalanan tersebut berhasil kami selesaikan dalam 5 hari. Dan total waktu yang kami habiskan di jalan lebih dari 20 jam untuk melintasi Malukku Utara lewat jalan darat dan laut. Jadi ceritanya kami melakukan perjalanan lintas kabupaten, bertualang menyusuri jalanan Halmahera. Pastinya kami mengunjungi Halmahera Timur, Halmahera Barat, Halmahera Utara, dan menjelajah Ternate dan Tidore.

Tujuan kami memang untuk mencari lokasi pengamatan di setiap kota. Tapi, tidak hanya itu. Untuk GMT 2016, setiap kota yang dilewati jalur totalitas akan kedatangan turis. Artinya setiap kota harus siap dan mempersiapkan diri. Karena itu kami juga bertemu dengan pemerintah lokal untuk melakukan kolaborasi. Perjalanan survei yang didukung oleh Kementrian Pariwisata dalam bentuk Famtrip dimulai tanggal 4 April 2015 dari titik temu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten untuk kemudian terbang bersama Garuda Indonesia menuju Ternate selama 3 jam 40 menit.

Foto bersama Sekda Maluku Utara dan Kepala Dinas Pariwisata Maluku Utara
Foto bersama Sekda Maluku Utara dan Kepala Dinas Pariwisata Maluku Utara

Tiba di Ternate atau tepatnya di Bandara Sultan Babullah, kami disambut oleh Pak Azis yang langsung mengajak kami untuk bertemu dengan Sekda Maluku Utara, Bapak Abdullah Masjid Husain dan Kepala Dinas Pariwisata Maluku Utara, Bapak Samin Marsaoly.

Dalam pertemuan ini kami melakukan sosialisasi gerhana yang ternyata sudah disadari juga oleh Pemda Malut melalui tingginya pemesanan hotel di daerah mereka. Dari sinilah pembicaraan terkait bagaimana melakukan kolaborasi untuk sosialisasi ke masyarakat dan bagaimana mempersiapkan daerah dimulai. Rencana ini disambut baik oleh Bapak Masjid Husain dan bahkan menurut Bapak Samin Marsaoly, pemerintah daerah Maluku Utara akan mengadakan festival budaya termasuk salah satunya festival batu bacan. Batu Bacan merupakan batu hidup yang berproses menjadi lebih indah dan dijadikan perhiasan. Batu Bacan bukan pemain baru dalam kancah perbatuan. Karena jauh sebelum demam batu akik di negeri ini, masyarakat Maluku sudah kenal dengan batu yang satu ini.

Pertemuan dengan aparat daerah berlangsung singkat tapi menyenangkan, apalagi disediakan juga sarapan pagi nasi kuning di ruang tunggu eksekutif Bandara Sultan Babullah. Setelah berdiskusi dan sarapan, kami pun melanjutkan perjalanan ke ibukota propinsi Maluku Utara, Sofifi, dengan menggunakan speedboat!

 


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

5 tanggapan untuk “Survei GMT2016: Menuju Maluku Utara”

  1. Avatar cahyadi tjhen
    cahyadi tjhen

    Very nicely written, terima kasih

    1. Avatar Avivah Yamani

      terima kasih sudah berkunjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *