Gerhana Matahari selalu menjadi fenomena yang menarik bagi astronom maupun masyarakat awam. Fenomena alam yang mempertunjukkan peristiwa menghilangnya Matahari dari langit di siang hari menjadi cerita turun temurun dari masyarakat dunia selama berabad-abad. Tak ketinggalan di Indonesia.
Dalam satu tahun, gerhana matahari bisa terjadi 2 – 5 kali. Tapi tidak semua merupakan Gerhana Matahari Total, melainkan perpaduan Gerhana Matahari Total, Cincin atau Hybrid. Atau tidak ada Gerhana Matahari Total sama sekali dalam satu tahun. Selain itu, tidak semua daerah bisa melihat gerhana Matahari. Demikian juga yang terjadi di tahun 2016. Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 itu sudah menarik perhatian banyak orang sejak saat ini. Apa istimewanya?
Keistimewaan paling utama untuk masyarakat Indonesia adalah, jalur totalitas Gerhana Matahari yang akan terjadi tanggal 9 Maret 2016 akan melewati Indonesia.
Jalur totalitas akan melintas dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan berakhir di Maluku Utara sebelum ia kemudian melanjutkan perjalanan ke perairan pasifik. Peristiwa Gerhana Matahari Total aka GMT di tahun 2016 menjadi peristiwa langka sekaligus super istimewa mengingat terakhir kali jalur totalitas melewati area Indonesia saat GMT 24 Oktober 1995 atau 21 tahun sebelumnya. Saat itu memang yang mengalami atau bisa melihat totalitas hanya di pulau Sangihe. Tapi seluruh Indonesia melihat Gerhana Matahari Sebagian.
Dari tahun 1980 – 1990, ada 3 Gerhana Matahari Total yang melewati Indonesia. Yang pertama 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melintasi Jawa. Yang kedua, Gerhana Matahari Total 22 November 1984 yang melintasi Papua dan ujung selatan pulau Halmahera. Dan yang ketiga 18 Maret 1988, jalur totalitas melintasi Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Pada tahun 1983, 1984 dan 1988 masyarakat di luar jalur total bisa menikmati gerhana matahari sebagian.
Jalur Gerhana Matahari Total berikutnya baru akan kembali melintasi Indonesia pada saat terjadi Gerhana Matahari Hibrid 20 April 2023 atau 7 tahun dari GMT 2016 dan akan melintasi area Maluku Tenggara, Maluku Tengah dan Papua.
Jadi jelas ini merupakan kesempatan langka bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati Gerhana Matahari Total. Meskipun hanya sebagian Indonesia yang akan menikmati jalur totalitas GMT 2016, seluruh daerah lainnya di Indonesia akan dapat menikmati gerhana matahari sebagian.
Bayangkan betapa eksotisnya Matahari yang menghilang dan langit yang menjadi gelap di pagi hari karena di Indonesia, GMT 2016 akan terjadi di pagi hari.
Tinggalkan Balasan